Join The Community

Subscribe via Email
Premium WordPress Themes

Senin, 11 Oktober 2010

Jembatan Akar


A. Selayang Pandang Jembatan Akar diperkirakan telah berumur sekitar 100 tahun. Jembatan ini dibangun dengan merangkai akar dari dua jenis pohon yang masing-masing tumbuh di kedua belah sisi sungai. Jenis pohon tersebut adalah pohon kubang (ficus sp) yang banyak tumbuh di sekitar sungai di mana tempat jembatan akar tersebut dibangun. Konon, jembatan ini didesain oleh seorang ulama bernama Pakih Sokan. Pembangunan jembatan dilakukan sebagai upaya untuk menghubungkan dua kampung yang dipisah oleh sungai. Pembangunan jembatan dimulai pada tahun 1890 dan baru dapat digunakan oleh mayarakat setempat pada tahun 1916. Dengan kata lain, proses merajut akar menjadi jembatan ini membutuhkan waktu lebih kurang 26 tahun.

B. Keistimewaan Jembatan Akar cukup unik, karena dirajut dari akar pohon yang tumbuh di kedua sisi sungai, sehingga membentuk sebuah jembatan utuh. Hal ini berbeda dengan jembatan biasa yang dibangun menggunakan campuran semen, pasir dan besi. Di samping itu, keunikanan lain adalah bertambah kuatnya jembatan seiring dengan bertambahnya umur jembatan. Hal ini berbeda dengan jembatan biasa yang semakin lama umurnya akan semakin rapuh. Dengan panjang 25 meter, jembatan akar ini lebih panjang dari jembatan akar yang ada di Badui, Jawa Barat dan jembatan akar yang ada di Jepang.

C. Lokasi
Obyek wisata ini terletak kurang lebih 88 km sebelah selatan kota Padang, tepatnya di Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

D. Akses
Perjalanan menuju objek wisata Jembatan Akar bisa ditempuh dengan menggunakan angkutan umum, travel, mobil sewaan atau mobil pribadi. Jika menggunakan angkutan umum, perjalanan dimulai dari kota Padang menuju Painan (ibu kota kabupaten). Kemudian, dari Painan perjalanan dilanjutkan ke Kec. Bayang. Jika para wisatawan menggunakan mobil sewan atau mobil pribadi bisa langsung menuju lokasi objek wisata.

Selasa, 21 September 2010

Eksotisme Randu Alas Sang Maestro

Salam lestari...

Masih ingat dengan gambar ini?


atau ini...?



Ya. Gambar-gambar tersebut merupakan foto dokumentasi kegiatan AKSI HARI BUMI 2010 yang diadakan oleh Tree Climbing Yogyakarta (TCY) pada tanggal 22 April 2010 yang lalu. Aksi yang diselenggarakan bekerja sama dengan Mapala Silvagama Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tersebut mengangkat tajuk "Aku Cinta Pohon". Kegiatan yang dilakukan berupa penanaman pohon damar, pemanjatan pohon randu alas, dan menghias dengan kain panjang berwarna kuning emas, dan pembagian berbagai jenis bibit pohon.

Kegiatan tersebut telah berlalu sekitar 4 bulan yang lalu. Bagaimana dengan kabar pohon yang beberapa orang menyebutnya Randu Alas Sang Maestro (karena berada di depan Museum Affandi, Sang Maestro Lukis Indonesia) tersebut? Beberapa waktu yang lalu penulis melintas dan mampir sejenak menikmati Sang Randu Alas. Walau kini hampir seluruh daunnya merangggas tak tersisa, namun pohon tersebut masih menyimpan aura sebagai salah satu pohon tua yang tersisa di Kota Yogyakarta. Randu Alas Sang Maestro tersebut masih memiliki eksotisme tersendiri, gagah berdiri di tengah hiruk pikuk kesibukan warga kota. Batang tuanya masih tegak kokoh menjulang, cabang dan rantingnya seakan menantang langit menegaskan bahwa dia masih mampu dan ingin hidup selamanya, tak mau tergantikan oleh bangunan dan gedung-gedung kaku.

Ya, tanggung jawab kita adalah menjaga dan memelihara semua kehidupan di muka bumi ini. Mari kita jaga pohon yang masih ada, dan mulailah menanam pohon-pohon baru agar kelak generasi mendatang masih bisa melihat dan menikmati manfaat pophon bagi kehidupan. Tanamkan dalam diri "Aku Cinta Pohon", dan mulai menanam Satu Orang Satu Pohon. Mari...








Jumat, 07 Mei 2010

Pemilihan jenis tanaman hutan kota

Dalam memilih jenis tanaman untuk pembangunan hutan kota, direkomendasikan dipilih jenis tanaman pohon hutan, serta disesuaikan dengan bentuk dan tipe penghijauan kota. Secara umum, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih pohon untuk penghijauan kota antara lain :
a. Mempunyai perakaran yang dalam, kuat, tidak mudah tumbang dan tidak mudah menggugurkan ranting dan daun.
b. Mampu tumbuh di tempat terbuka di berbagai jenis tanah
c. Pertumbuhannya cepat dan tahan terhadap gangguan fisik
d. Tidak memerlukan perawatan yang intensif
e. Berumur panjang
f. Tahan terhadap kekurangan air
g. Pohon-pohon langka dan unggulan setempat
h. Pohon-pohon penghasil bunga/buah/biji yang bernilai ekonomis
i. Pohon-pohon yang teduh, indah, penghasil buah yang disenangi burung, kupu-kupu dan sebagainya
j. Pohon-pohon yang mempunyai evapotranspirasi rendah untuk daerah yang bermasalah dengan menipisnya air tanah dan intrusi air laut.
k. Pohon-pohon yang dapat berfungsi mengurangi abrasi untuk daerah pantai.

Dalam kenyataannya sangat sulit uuntuk memilih jenis pohon yang dapat memenuhi semua kriteria di atas, tetapi bila jenis tersebut sudah memenuhi sebagian bbesar kriteria di atas dapat diprioritaskan untuk dipilih.

Berikut ini adalah contoh jenis-jenis tanaman yang digunakan dalam pembuatan tanaman penghijauan/hutan kota berdasarkan manfaatnya.

1. Penyerap partikel limbah antara lain :
a. Agathis alba (damar)
b. Swietenia macrophylla (mahoni daun lebar)
c. Podocarpus imbricatus (jamuju)
d. Myristica fragrans (pala)
e. Pithecelebium dulce (asam landi)
f. Cassia siamea (johar)
g. Polyalthea longifolia (glodogan)
h. Baringtonia asiatica (keben)
i. Mimusops elengi (tanjung)
2. Penyerap CO2 dan penghasil O2 antara lain :
a. Agathis alba (damar)
b. Bauhinea purpurea (kupu-kupu)
c. leucaena leucocepala (lamtoro gung)
d. Acacia auriculiiformis (akasia)
e. Ficus benjamina (beringin)
3. Penyerap/penapis bau antara lain :
a. Michelia campaka (cempaka)
b. Pandanus op (panndan)
c. Murraya paniculata (kemuning)
d. Mimusops elengi (tanjung)
4. Mengatasi penggenangan antara lain :
a. Artocarpus integra (nangka)
b. Paraserianthes falcataria (albizia/sengon)
c. Acasia vilosa
d. Indigofera galegoides
e. Dalbergia spp (sono)
f. Swietenia mahagoni (mahoni)
g. Tectona grandis (jati)
h. Samanea saman (kihujan/trembesi)
i. Leucaena glauca (lambro)
5. Pelestarian air tanah antara lain :
a. casuarina equisetifolia (cemara laut)
b. Ficus elastica (fikus)
c. Hevea brasiliensis (karet)
d. Garcinia mangostana (manggis)
e. Lagerstroemia speciosa (bungur)
f. Fragraea fragrans
h. Cocos nucifera (kelapa)
6. Pengaman pantai dari abrasi antara lain :
a. Berbagai jenis Mangrove
b. Aviciena
c. Bruguiera
d. Nipah

disarikan dari berbagai sumber

Jumat, 23 April 2010

Sekilas Hutan Kota

Hutan Kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah Perkotaan, baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai Hutan Kota oleh pejabat yang berwenang.

~Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota~

Setiap daerah idealnya memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) minimal 40% dari luas total wilayahnya. Kawasan RTH memiliki berbagai bentuk diantaranya adalah kawasan taman kota, pemakaman, jalur hijau, dsb. Yogyakarta memiliki sabuk hijau sepanjang ringroadnya. Di tepi jalan dan ditengah ditanami pohon-pohon yang secara menyerap carbon dari asap kendaraan dan menahan kebisingan. Tanaman yang mendominasi diantaranya adalah mahoni, munggur, glodokan pecut dan tanjung.

Keberadaan ringroad menjadi sebuah keuntungan bagi Yogyakarta. Jalanan sepanjang hari tidak mengalami kemacetan, namun belakangan ini dengan pertambahan kaum urban di Yogyakarta menyebabkan fungsinya tidak optimal lagi, dalam artian dengan semakin banyaknya kendaraan di Yogyakarta maka RTH harus sesuai agar tingkat kenyamanan kota Yogyakarta tetap terjaga. Pemerintah harus segera menyediakan lahan untuk dijadikan RTH.

RTH yang perlu diupayakan sebaiknya berupa Hutan Kota. Hal ini karena hutan kota secara optimal mampu menjalankan fungsi RTH. Hutan Kota memiliki beberapa manfaat diantarnya Perlindungan ekosistem dan penyangga kehidupan, sarana menciptakan kebersihan, kesehatan, keserasian dan kenyamanan, sarana rekreasi yang sangat dibutuhkan oleh penduduk kota. Pengaman pencemaran (darat, air, udara). Bahan pencemar akan diserap dan dijerap oleh tanaman. Sarana penelitian, pendidikan dan penyuluhan bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Tempat perlindungan plasma nutfah.Sarana perbaikan ikim mikro, mempertahankan kualitas lingkungan. Pengatur tata air

Aku Cinta Pohon


Pernahkah kita berpikir akan kegunaan pohon ? ketika kita bernapas saja ,pohon telah berkontribusi terhadap yang kita hirup.

Oksigen yang dihasilkan pohon kemudian dihirup oleh manusia dan hewan. 1 pohon menghasilkan 1,2 kg oksigen per hari. 1 orang membutuhkan 0,5 kg oksigen per hari. Itu berarti 1 pohon berguna untuk bernafas 2 orang.

Pohon bisa menyaring debu dan menyerap racun di udara. Racun itu misalnya CO2 yang berasal dari asap kendaraan bermotor. 1 are hutan bisa menyerap CO2 dari mobil yang berjalan sejauh 41.843 km. Hutan bisa dibilang penyedot debu raksasa. Penyedot debu yang akan menyerap racun dan polusi udara di muka bumi.

1 hektar pepohonan bisa (hutan) :

1. Mengurangi suhu udara sekitar 5-8 derajat celcius. Sama dengan kemampuan 5 buah AC yang dinyalakan selama 20 jam terus menerus..
2. Meredam kebisingan sampai 25-80 %. Itu berarti pohon dapat membuat suasana jadi tenang dan nyaman.
3. Mengurangi kekeuatan angin sampai 75-80 %. Pohon juga bisa melindungikita dari bahaya angin besar

Itu hanya sepenggal dari kegunaan pohon. Mari bersama-sama mencintai pohon dengan menanam, merawat dan menjaganya.

Kamis, 22 April 2010

Aksi Hari Bumi 2010


Bertepatan dengan hari bumi 2010, pada tanggal 22 april kemarin komunitas tree climbing yogyakarta beserta mapala silvagama fakultas kehutanan ugm mengadakan aksi dengan tajuk "Aku Cinta Pohon". Kegiatan yang dimulai dari pagi hari ini diawali dengan penanaman pohon damar di bantaran sungai gajahwong secara simbolik oleh Bapak Juki (pengelola Museum Affandi). Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan aksi pemanjatan pohon randu alas di depan museum affandi dengan menghias pohon tersebut dengan kain kuning sebagai simbol kecintaan dan kepedulian terhadap kelestarian pohon.
Sembari aksi pemanjatan dilakukan oleh beberapa komunitas yang bergabung di lokasi tersebut, sepuluh meter kain putih dibentangkan di trotoar sebagai media stempel pohon dan tandatangan dukungan terhadap kelestarian alam. Di bawah teduhnya randu alas, para pelukis juga mulai beraksi menumpahkan imajinasi mereka tentang pohon ke lembaran kanvas lukis. Menjelang sore, rangkaian kegiatan dilengkapi dengan pembagian berbagai bibit pohon di area perempatan UIN Jalan Solo.

Selasa, 20 April 2010

Peringatan Hari Bumi 2010


“Karena pohon adalah pendamping hidup yang sesungguhnya”

Kematian seperti apakah yang akan menjelang
Jika mentari sangat terik menyengat kulit
Sementara tiada tempat untuk bernaung
Mari...
Bersama kita galang kekuatan untuk kehidupan
Tanpa ketakutan akan polusi
Bersama rindang pepohonan
Dan jernih embun di atas bunga-bunga

Dilatar belakangi oleh menurunnya kualitas lingkungan hidup di Yogyakarta. Indikasi menurunnya kualitas lingkungan ini nampak dari semakin tingginya suhu, kadar CO, CO2 dan bahan beracun lainnya. Hal tersebut dipengaruhi semakin banyaknya gas buang kendaraan bermotor, juga karena kualitas dan kuantitas ruang terbuka hijau yang menurun.

Ruang terbuka hijau adalah lahan tidak terbangun yang tertutup oleh tumbuh-tumbuhan. Secara fisik adanya ruang terbuka hijau dapat berfungsi sebagai penyelaras kepadatan kota akan bangunan, meningkatkan kualitas lingkungan kota, sebagai media untuk mengendalikan pencemaran, dan media untuk peresapan air. Secara non-fisik, kegiatan masyarakat kota yang dinamis dan kompleks menimbulkan dampak psikologis seperti kejenuhan, adanya ruang terbuka hijau bisa mengurangi kejenuhan penduduk kota dalam
kedinamisan kota itu sendiri. Selain itu, secara langsung atau tidak langsung tersedianya ruang terbuka hijau dapat memberikan kontribusi kesehatan bagi penduduk kota maupun kota sendiri.

Pohon sebagai elemen utama ruang terbuka hijau memberi kontribusi yang sangat banyak dalam mendukung fungsi ruang terbuka hijau. Semakin banyak pohon yang tumbuh dan tersebar, bumi kita satu-satunya ini akan tetap menjadi tempat tinggal yang sempurna bagi
kehidupan makhluk hidup. AKU CINTA POHON merupakan sebuah kepedulian dan upaya menggerakkan komponen swadaya masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan lingkungan Yogyakarta yang lebih baik.
Maksud dan tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah menanamkan kesadaran masyarakat Yogyakarta akan arti pentingnya pohon bagi kehidupan dan menumbuhkan rasa kecintaan terhadap pohon, sehingga diharapkan masyarakat Yogyakarta pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya mulai melakukan aksi nyata untuk menjaga kelangsungan kehidupan di bumi dengan menanam,memelihara, dan menjaga pohon. Dengan hanya satu orang menanam satu pohon, bisa dibayangkan berapa banyak pohon yang akan tumbuh, mendampingi serta menunjang kehidupan keseharian kita.

Sasaran yang dituju adalah masyarakat Yogyakarta pada khususnya dan masyarakat luas . Gerakan Kampanye Lingkungan Memperingati Hari Bumi Dengan Mengajak Masyarakat Untuk Melakukan Aksi Nyata Dalam Mewujudkan Lingkungan Hidup Yang Lebih Baik, Di Bumi Pada Umumnya dan Yogyakarta Pada Khususnya.

Adapun Rangkaian tersebut adalah :

Pemanjatan pohon
waktu : 08.00-15.00
tempat : Pohon randu Alas depan Museum Affandi

Pembagian Bibit
waktu : 08.00- selesai
tempat : Lampu Merah samping museum (jalan Solo)

Stempel Aksi "Aku Cinta Pohon"
waktu : 08.00
tempat : Lampu Merah

Eksebisi dan pameran Lukisan
waktu : 08.00-16.00
tempat : Museum Affandi

Semoga kawan-kawan semua dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini.......
Salam Lestari....... "Aku Cinta Pohon"
CP: 085643688001 (Boe)

Senin, 12 April 2010

The Giant Tree


Rekor pohon tertinggi dunia yang semula dipegang sebuah pohon redwood yang dinamai Stratosphere Giant, ternyata telah dipatahkan. Ilmuwan menemukan tiga pohon di sebuah hutan di California bagian utara yang lebih tinggi daripada pohon itu.

Pejabat kehutanan Amerika Serikat Rick Nolan menyatakan, para ilmuwan itu menemukan tanpa sengaja. Ketika tengah mengikuti jalan setapak di hutan lebat dekat Eureka, California pada musim panas, mereka menemukan ketiga pohon redwood pantai yang lebih tinggi daripada Stratosphere Giant setinggi 113 meter.

Pengawas Taman Nasional Redwood itu mengatakan pohon tertinggi dari tiga pohon itu mencapai 115,2 meter, dan dinamai Hyperion. Namun pengukuran tambahan akan dilakukan untuk mengkonfirmasi rekor baru itu, sebelum menyatakan Hyperion sebagai pohon tertinggi.

“Ada dugaan kuat bahwa tiga pohon ini lebih besar daripada pohon yang tumbuh di ekosistem redwood pantai," kata Nolan. “Mereka akan jadi pohon hidup tertinggi.”

Tebalnya kanopi hutan redwood California menghalangi pandangan para ilmuwan yang ingin mengukur ketinggian pohon. Selain harus berjuang menyusuri hutan yang amat lebat itu, para ilmuwan terpaksa harus memanjat ketiga pohon untuk menjatuhkan tali pengukur ke dasar hutan untuk memperoleh angka akurat.

“Mustahil bagi seseorang di permukaan tanah untuk memilih mana yang lebih tinggi dari ketiganya,” kata Ruskin Hartley, direktur konservasi Save-the-Redwoods League.

Minggu, 11 April 2010

Sekilas tentang Tree Climbing Yogyakarta (TCY)


Tree Climbing merupakan kegiatan pemanjatan pohon menggunakan teknik tertentu dengan memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan, baik bagi pemanjat, pohon yang dipanjat, maupun lingkungan sekitar pemanjatan. Kegiatan ini dilakukan untuk berbagai tujuan, hanya sekedar hobi dan olahraga ataupun untuk kepentingan riset dan penelitian.
Tree Climbing Yogyakarta (TCY) merupakan sebuah komunitas yang lahir sebagai salah satu bentuk keprihatinan atas semakin berkurangnya kawasan ruang terbuka hijau khususnya di kawasan perkotaan. Pembangunan sarana fisik yang tidak memperhatikan keseimbangan ekologi seringkali tidak menyisakan ruang bagi tumbuhnya pohon. Melihat kondisi tersebut, komunitas ini mencoba untuk meningkatkan kecintaan mereka beserta khalayak umum terhadap pohon melalui aksi sederhana namun nyata, salah satunya yaitu dengan menjadikan pohon sebagai tempat bermain mereka. Dengan begitu, komunitas ini dapat merasakan secara langsung manfaat keberadaan pohon, harapannya hal ini mampu meningkatkan kepedulian mereka dan khalayak umum terhadap kelestarian pohon dan ruang terbuka hijau.
TCY memiliki team pemanjatan dengan peralatan dan teknik yang mengutamakan safety first. Semboyan "Aku Cinta Pohon" menjadi ruh dalam setiap kegiatan.Tanam Pelihara dan Jaga menjadi wujud nyata semboyan tersebut. TCY terbuka bagi semua kalangan.